oleh

Pemkot Surakarta Benahi Kawasan Sriwedari Mulai Pekan Depan

INDONNESIANEWS (Solo)–Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, mulai pekan depan akan membenahi kawasan Sriwedari agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kemarin, sebelum Pak Ketua DPC (DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo) dipanggil ke Jakarta, kan saya menghadap dulu, bahas ini (penataan Sriwedari),” ujar Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jateng, belum lama ini.

Ia mengatakan pada prinsipnya kawasan tersebut akan ditata agar segera rapi. “Kami ada kerja bakti besar-besaran di Sriwedari, melibatkan TNI/Polri juga. Setelah itu, ditunggu saja proses selanjutnya,”ujarnya.

Ia mengatakan mengenai Sriwedari sudah ada titik terang usai keluar putusan MA bernomor 2085 K/Pdt/2022 terkait permohonan Pemkot Surakarta untuk membatalkan surat perintah eksekusi dikabulkan.

Dalam surat putusan ini disebutkan bahwa surat perintah eksekusi yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi Semarang nomor 468/PDT/2021/PT SMG dibatalkan.

Putusan tersebut terkait dengan sengketa lahan Sriwedari antara Pemerintah Kota Surakarta dengan ahli waris Wiryodiningrat. “Rampu rampung (penataan Sriwedarisegera selesai),” paparnya.

Meski demikian, dikatakannya, untuk sementara ini kawasan tersebut masih akan ditutup untuk masyarakat umum.

“Karena memang masih kotor, belum bisa buat kegiatan warga, termasuk Segaran kan nanti juga akan kami bersihkan,” katanya.

Sebelumnya, mengenai penataan kawasan tersebut, ia mengatakan beberapa titik yang akan ditata yakni melanjutkan pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo dan memperbarui Gedung Wayang Orang.

“Saya kan sering bilang, Graha Wisata nanti diratakan, Segaran dikembalikan seperti asalnya. Itu saja, simpel. Pelan-pelan, yang jelas putusan (MA) kemarin sudah jadi titik terang untuk kita semua,” katanya.

Sementara itu Ketua Forum komunikasi Sriwedari (FOKSRI) menyambut baik Dr Kusumo Putro SH MH menyambut gembira langkah yang akan dilakukan Pemkot Solo, untuk membenahi Sriwedari.

Dengan pembenahan di harapkan kegiatan-kegiatan sepertinya budaya dan lainnya kembali bisa di gelar seperti sebelum di lakukan pembongkaran kawasan Sriwedari, ” Semoga saja dengan pembenahan memberikan secercah harapan akan eksistensi Sriwedari dan kegiatan-kegiatan budaya”, ujarnya. (Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *