oleh

Klaten Jadi Kabupaten ke-18 Operasikan CSIRT

INDONNESIANEWS (Solo)–Seiring berkembangan teknologi digital yang terkoneksi internet secara masif, tingkat kejahatan siber turut mengalami peningkatan. Hal ini seiring pengguna internet di dalam negeri yang tumbuh secara signifikan.

Atas kondisi tersebut, pemerintah harus hadir untuk menjamin keamanan siber bagi masyarakat. Di antaranya dengan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik yang aman dari kejahatan siber.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum saat menghadiri peresmian Klatenkab Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber Diskominfo Kabupaten Klaten di Harris Hotel, Kota Surakarta, Rabu (26/10/2022).

Menurutnya, keamanan siber nasional bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Pusat semata, namun membutuhkan sinergi dengan pemerintah daerah.

Hadirnya CSIRT tingkat provinsi dan kabupaten/kota merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin keamanan siber bagi masyarakat.

“Dengan tim ini, insiden serangan siber bisa ditindaklanjuti. Kami juga akan mendampingi agen CSIRT di kabupaten/kota,” paparnya.

Riena juga berharap seluruh kabupaten/kota memiliki CSIRT, menyusul Kabupaten Klaten. Klatenkab CSIRT merupakan tim tanggap insiden siber tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia pada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Giyanto Awan Sularso. Ia mengapresiasi Pemkab Klaten yang menginisiasi pembentukan dan peluncuran Klatenkab CSIRT.

“Tujuan dibentuknya negara ini adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluru tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Tentunya tujuan ini juga berlaku di era siber sekarang dan masa mendatang, seiring dengan kemajuan di bidang teknologi dan informasi, serta ancaman siber yang semakin meningkat. Seperti yang disampaikan Presiden, kita harus siap menghadapi ancaman kejahatan siber. Termasuk menjamin keamanan data,” ungkapnya.

Menurut data BSSN, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, Kabupaten Klaten merupakan kabupaten ke-18 yang telah membentuk CSIRT. Ia berharap Diskominfo Klaten terus meningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang menaungi Klatenkab CSIRT agar dapat mengimbangi ancaman serangan siber yang terus meningkat. (*/Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *