oleh

Bahas Kepahlawanan Nusantara, Riset Grup Filologi Fakultas Ilmu Budaya UNS Selenggarakan The 2nd International Conference on Nusantara Cultural Studies

INDONNESIANEWS (Solo)–Riset grup filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Kamis (29/9/2022) lalu menyelenggarakan The 2nd International Conference on Nusantara Cultural Studies (ICNCS) secara daring melalui Zoom meeting.

Acara ini dimulai tepat pukul 09.00 WIB. Konferensi diinisisasi oleh Prof. Dr. Bani Sudardi, Guru Besar Bidang Kajian Budaya UNS.

Acara ICNCS ini merupakan acara ICNCS kedua. Acara pertama telah diselenggarakan satu tahun sebelumnya pada tanggal 21 Oktober 2021. ICNCS kedua ini mengambil tema “Nusantara Hero from Any Perspective”. Konferensi kedua ini diketuai oleh Prof. Dr. Istadiyantha. Acara konferensi ini juga merupakan rangkaian acara dari publikasi international proceeding.

Dalam kegiatan publikasi international proceeding, panitia membuka kesempatan bagi akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk mempresentasikan makalah mereka.

Subtema yang diusung dalam publikasi yang akan dilakukan adalah pahlawan nusantara, manuskrip studi nusantara, studi sastra, studi bahasa dan sosial, filsafat, dan studi sejarah. Batas akhir pengumpulan makalah masih dibuka hingga 30 Oktober 2022. Namun, pemakalah wajib melakukan pendaftaran yang sudah ditutup sebelum hari konferensi.

Terdapat dua sesi dalam acara konferensi. Sesi pertama dan kedua dipisahkan oleh istirahat siang pukul 11.45 hingga 13.00. Pada sesi pertama diisi oleh tiga pembicara yaitu Prof. Sahid Teguh Widodo (Universitas Sebelas Maret).

Prof. Novi Anoegrajekti (Jakarta State University), dan Assc. Prof. Hisham Dzakiria (Universiti Utara Malaysia). Pada sesi kedua diisi oleh Dr. Ma Tin Cho Mar (International Intellectual College Myanmar),Dr. Trisna Kumala Satya Dewi (Universitas Sebelas Maret),

Asep Yudha Wirajaya, M.A. (Universitas Sebelas Maret), Prof. Bani Sudardi (Universitas Sebelas Maret), Prof. Dr. Istadiyantha (Universitas Sebelas Maret), dan Dr. Annabel The Gallop (British Library, UK).

Prof. Novi Anoegrajekti, pada sesi pertama membawakan tokoh Menakjinggo dalam presentasinya. Tokoh Menakjinggo dalam seni teater kisah Damarwulan-Menakjinggo di Banyuwangi selalu digambarkan sebagai tokoh pemberontak dan buruk. Penggambaran tersebut ditemukan dalam cerita klasik Jawa pada saat Majapahit diperintah Sri Jayanegara pada abad ke-13. Akan tetapi, dalam presentasinya, Novi menyampaikan bahwa Tokoh ini justru merupakan pahlawan dalam perspektif lokal. Menakjinggo merupakan tokoh pahlawan yang dihormati karena keberanian dan pribadinya yang baik.

Pada sesi kedua, Dr. Trisna Kumala Satya Dewi (Universitas Sebelas Maret) menyampaikan mengenai citra pahlawan nusantara yaitu tokoh Galuh Canderakirana dalam Hikayat Galuh digantung. Teks menjelaskan mengenai sosok Galuh yang dihukum gantung oleh suaminya, Raden Inu Kertapati. Pengarang hikayat Galuh digantung dalam tulisannya berpihak kepada tokoh Galuh sehingga tokoh Galuh sebagai perempuan begitu kuat. Galuh muncul sebagai pribadi yang keras, tidak mudah menyerah termasuk pula rasa sakit hatinya kepada suaminya.

Pemaparan dari pemateri lain juga tidak kalah menarik, diantaranya: Djawa Soegih: Exploring the Cultural Background of the Nusantara Heroes oleh Prof. Sahid Teguh Widodo
Menakjingga and the History of Rebellion in Local Perspective oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti.

Inculating Cultural Competence to Safeguard Intangible Cultural Heritage of Nusantara oleh Assc. Prof. Hisham Dzakiria The Prehistoric Nusantara Concept in the Asian Boundary oleh Dr. Ma Tin Cho Mar

The Profile of Nusantara Hero of Galuh Candra Kirana in Hikayat Galuh DIgantung oleh Dr. Trisna Kumala Satya Dewi Syair Nasihat: Cultural & Historical Document in the Era of Colonialism oleh Asep Yudha Wirajaya, M.S. Semar as Nusantara Hero oleh Prof. Bani Sudardi Sufistic and Prophetic Literature of Java and Indonesian as Media to Gain Spiritual Enlightmen oleh Prof. Dr. Istadiyantha, M.S. Local Heroes: The Reader of Digitised Nusantara Manuscripts oleh Dr. Annabel The Gallop

Konferensi berjalan interaktif dan lancar diikuti oleh kurang lebih 150 peserta. Peserta turut berpartisipasi dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Yunita Widiyantari, M.Hum. (moderator). Acara ditutup pada pukul 16.20. (Ip)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *