INDONNESIANEWS (Solo) –Sejumlah 117 murid kelas 3 SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta belajar tentang makanan sehat tradisional. Kegiatan bertajuk “Mencintai Makanan Sehat Tradisional Indonesia dan Aku Cinta Kebersihan” berlangsung Kamis (29/09) pagi di sekolah.
Pagi ini, murid-murid kelas 3 tampak sangat ceria tiba di sekolah. Mereka membawa tentengan yang berbeda dari biasanya. Masing-masing murid menenteng tempat makanan berisi makanan sehat seperti jagung rebus, ubi rebus, singkong rebus, kacang rebus, kedelai rebus dan tahu tempe bacem.
Mereka juga membawa alat-alat kebersihan seperti sapu, sulak dan kain lap. Kegiatan diawali dengan doa bersama dan, salat dhuha, dan hafalan beberapa surat dalam juz amma.
Koordinator Guru Paralel Kelas 3, Syarifatul Istiqomah, S.Pd., menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan pembiasaan kepedulian terhadap kebersihan dan kerapian lingkungan.
“Murid-murid diajak membersihkan lingkungan kelas masing-masing, menggunakan alat-alat kebersihan yang mereka bawa. Bergotong-royong menciptakan ruang kelas yang bersih, rapi, dan nyaman. Menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri murid, terhadap lingkungannya,” ungkapnya.
Murid-murid terlihat bersemangat melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Ada yang menyapu, mengelap meja kursi, menata, dan lainnya. Sayup sayup terdengar obrolan dan canda di sela-sela kegiatan mereka bekerja bakti. Usai kerja bakti, mereka cuci tangan sampai bersih.
Saat istirahat, murid-murid duduk melingkar di teras kelas. Sebagian murid dibantu guru menata makanan sehat tradisional yang murid-murid bawa dari rumah dalam beberapa tampah yang dilabari daun pisang. Ada singkong rebus, jagung rebus, ubi rebus, kacang rebus, pisang rebus dan tempe atau tahu bacem.
“Anak-anak, setelah kalian bergotong royong membersihkan dan merapikan kelas, sekarang saatnya kalian istirahat. Menikmati aneka hidangan makanan sehat tradisional yang telah kalian bawa dari rumah, dan telah disajikan pada wadah yang ramah kesehatan dan ramah lingkungan,” ungkap Syarifah.
“Makanan yang ada dihadapan kalian semua merupakan contoh makanan sehat tradisional. Meskipun berasal dari tanaman pala kependem, tetapi lebih aman dan menyehatkan. Ditanam oleh petani, kita berterima kasih kepada petani. Ditumbuhkan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa, kita bersyukur kepada-Nya,” tambahnya.
Salah satu murid kelas 3C Muhammad Abdullah (8th) mengungkapkan rasa tergodanya ingin menyantap hidangan yang telah tersedia.
“Ustadzah, aroma makanannya enak ya, aku jadi lapar, segera ingin mencoba,” ungkapnya. “Ustadzah, ubinya enak, manis, aku suka. Tapi singkongnya tidak ada rasanya,” ungkap Yasmin Adzkia (8 th), siswa kelas 3A sambil tertawa.
Salah satu guru kelas 3, Reni Agustin Priyatiningrum, S. Pd. menyampaikan bahwa dengan kegiatan ini menumbuhkan dan menyuburkan tanggung jawab, gotong royong, rasa syukur, mencinta kebersihan lingkungan.
“Murid-murid juga lebih mengenal dan mensyukuri makanan tradisional yang merupakan khazanah kekayaan dan kearifan lokal. Di tengah makanan-makanan instan yang mengelilingi mereka. Mudah-mudahan tumbuh rasa suka dan mensyukuri karunia-Nya,” harap Reni. (Oe)
Komentar