INDONNESIANEWS (Solo,)–Satu lagi film bergenre action dengan mengakat superhero tanah air bakal menghibur masyarakat Indonesia. Film dengan judul Sri Asih ini direncanakan akan tayang dilayar lebar 6 Oktober mendatang.
Ya, film produksi screenplay bumi langit ini digadang-gadang akan memanjakan mata para penonton dengan adegan full aksi. Film yang disutradarai oleh Upi dan ditulis oleh sutradara kawakan Joko Anwar ini akan menampilkan sejumlah bintang besar.
Peran utama sendiri diperankan Pevita Pearce sebagai Alana kemudian Jefri Nichol sebagai Tanguh. Selain itu film action ini juga akan diperankan sederet artis terkenal seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, hingga Dimas Anggara
Dari informasi yang dihimpun, film ini merupakan sekuel kedua dari Screenplay Bumi Langit, setelah Gundala Putra Petir. Film ini menceritakan tentang perjalanan Alana yang menemukan jati dirinya. Dalam perjalanan tersebut dia menemukan banyak rintangan, dimana didalamnya dia juga mengungkap banyak rahasia baru tentang siapa dirinya
Kota Bengawan sendiri menjadi salah satu kota yang dipilih menjadi lokasi Meet and Greet sekaligus pengenalan Film Sri Asih di The Park Solo Mall.
Pevita Pearce, sang pemeran utama menuturkan ini baru pertama kali dia mendapat kesempatan memainkan film dengan gendre action. Dimana sebelumnya dia lebih banyak berperan dalam film dengan genre Drama romantis. “Bersyukur bisa dipertemukan dengan hasil karya yang challenging. Meski under pressure, tapi menjadi ilmu baru,” katanya.
“Ini film action pertama aku. Pernah terlibat dalam film action, tapi tidak dapat adegan berantem. Baru ini full adegan berantem. Jadi untuk persiapan fisik butuh waktu satu sampai dua tahun, berlatih silat agar bisa memperdalam peran dan tidak canggung,” katanya
Wanita ini menuturkan 90 persen adegan laga dia perankan sendiri. Namun ada beberapa adegan yang membutuhkan peran pengganti dengan alasan keselamatan. “Jadi tantangan tersendiri ya,” ujarnya.
Setelah berperan dalam film action, artis kelahiran Jakarta, 6 Oktober 1993 ini masih memimpikan bisa bermain dalam beberapa genre film lain. “Mungkin kalau masih diberikan kesempatan mau main film comedy atau trailer,” pungkasnya.
Sementara itu, Jefri Nichol menuturkan film ini mulai dipersiapkan sejak 2019 lalu, namun karena Pandemi covid-19 proses shooting terpaksa terhenti. “Baru mulai lagi September 2021, proses shooting sekitar 4 bulan, selesia Februari 2022,” ujarnya.
Jefri berharap film ini bisa diterima dihari masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Bengawan. Seperti sekuel terdahulunya Gundala. “Apalagi ini film yang mengangkat superhero asli Indonesia ya. Ini membuktikan kalau negara kita tidak kalah dengan negara lain,” pungkasnya. (Bud)
Komentar