INDONNESIANEWS (Solo)–Personel gabungan dari unsur TNI-Polri mengamankan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Solo, Kamis (8/9). Sebanyak 600 personel disebar di kawasan tersebut.
“Silakan sampaikan aspirasi dengan santun, bukan dengan anarkis,” terang PLT Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal saat ditemui wartawan.
Informasi yang dihimpun, unjuk rasa menolak kenaikan BBM subsidi akan diikuti sejumlah organisasi BEM universitas di Kota Solo. Diperkirakan ada sebanyak ratusan mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa tersebut.
“Personel akan melakukan pengamanan secara humanis dalam aksi itu,” ujarnya.
Disinggung apakah nanti ada penutupan di Jalan Adi Sucipto tepatnya depan Gedung DPRD Kota Solo, Alfian mengatakan, akan melihat perkembangan suasana di lapangan. Jika diperlukan penutupan, maka akan dilakukan.
“Nanti, lihat kondisi di lapangan ya. Jika masih bisa dikondisikan, maka penutupan (jalan) tidak diperlukan,” katanya.
Seperti diketahui, gabungan elemen massa mahasiswa akan menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Solo. Mereka menyuarakan nasib masyarakat terkait dampak pencabutan subsidi BBM yang berimbas pada kenaikan. (Oe)
Komentar