oleh

Aksi Tolak Kenaikan BBM Mahasiswa di Solo Blokir Jalan Adi Sucipto

INDONNESIANEWS (Solo)–Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Massa Solo Raya Menggugat menggelar demo menolak kenaikan BBM oleh Pemerintah di DPRD Solo, Jawa Tengah, Kamis (8-8-2022).

Dalam aksi yang di warnai pemblokiran jalan Adi Sucipto Solo tersebut mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencabut kenaikan harga BBM.

Aksi di mulai dari kampus UMS Sukoharjo pukul 12.00. Mahasiswa lalu long march menuju kantor DPRD Solo.

Seperti biasa dalam aksi itu massa membawa sejumlah poster bertuliskan “BBM Naik Rakyat Menderita”; Cabut Kebijakan BBM Naik,”; “Harga BBM Naik Kebutuhan Pokok Ikut Naik, Angka Kemiskinan Bertambah,”, dan lainnya.

Dalam aksi yang dilakukan dengan menutup Jalan Adi Sucipto ini, mahasiswa membacakan empat tuntutan. Tuntutan itu adalah mencabut dan menolak kenaikan harga BBM, menuntut pemerintah merevisi pasal karet dalam RKUHP, menunda proyek strategis nasional, dan mendesak pemerintah untuk mengendalikan harga sembako.

Di tengah teriknya matahari massa semakin panas saat belum ada anggota DPRD Solo yang menemui peserta aksi.

Namun pada akhirnya Ketua DPRD solo Budi Prasetyo menemui peserta aksi. Kepada massa Budi Prasetyo mengatakan siap menampung apa yang menjadi aspirasi para mahasiswa.

“Semua tuntutan mahasiswa siap kita tampung. Surat kesepakatan (tuntutan mahasiswa) ini akan kita kirim besok (hari ini) ke DPR RI dan ke Presiden Jokowi,” tegas Budi dari atas kendaraan aksi.

Di tambahkan bersama Pemkot Solo pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas perekonomian di Kota Solo terutama harga kebutuhan pokok atau sembako.

“Kita sedang membahas anggaran untuk mengendalikan inflasi. Termasuk warga terdampak kenaikan BBM juga kita kasih bantuan,” papar dia.

Sementara itu, Muhammad Hanif Prabowo, koordinator BEM Soloraya menuturkan akan memberikan waktu 2×24 jam kepada legislator menjalankan apa yang menjadi kesepakatan.

“Kita akan kembali lagi besok untuk mengkonfirmasi apakah yang kita sepakati tadi sudah dikirim atau belum. Kalau belum akan ada aksi lanjutan yang lebih besar,” tegas Hanif.

Aksi tersebut berakjr pukul 14.30 setelah mahasiswa menyerahkan tuntutan kepada Ketua DPRD Solo untuk di serahkan kepada pemerintah pusat.(Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *