INDONNESIANEWS (Solo)–Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) menggelar kegiatan bakti sosial ke warga sekitar Keraton Kasunanan Surakarta di Ndalem Purwohamijayan Baluwarti Pasar Kliwon Solo, Sabtu (13/8/2022).
Kegiatan tersebut di gelar untuk mengenang kembali lahirnya GMRI yang di gagas sejumlah tokoh tanah air salah satunya PB XII.
Acara di mulai sekitar pukul 15.15 WIB. Hadir di kegiatan itu dari Pengageng Parentah Keraton Surakarta KGPH Dipokusumo, Ketua GMRI Eko Sriyanto Galgendu, Bambang Diponegoro GMRI, perwakilan Polresta Solo Kompol Riyadi dan lainnya.
Warga berbaris panjang mulai pintu masuk hotel The Purwohamijayan hingga ke halaman tempat di gelarnya acara Bhakti Sosial GMRI.
Seperti biasa kegiatan terlebih biasa di isi sambutan-sambutan dari ketua GMRI Eko Sriyanto Galgendu dan Pengageng Parentah Keraton KGPH Dipokusumo.
Selanjutnya acara Bhakti sosial di mulai. Dengan menyerahkan kupon yang sebelumnya di bagikan warga Ndalem Purwohamijayan mendapatkan paket sembako berisi beras teh gula minyak goreng dan lainnya.
Tidak sampai 30 menit 300 paket sembako yang di siapkan di hari pertama kegiatan GMRI tuntas di bagikan.
Warga yang di temui dalam kegiatan itu mengaku senang dan akan memanfaatkan sembako untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
“Ya di pakai untuk kebutuhan keluarga. Alhamdulillah dan terimakasih kepada GMRI atas bantuannya”, ujar ibu Sutopo
Hal serupa juga dikatakan bapak Parno, “Senang mas semoga berkah dan GMRI selalu memperhatikan kesulitan warga”, ujarnya.
Sementara itu ketua GMRI Eko Sriyanto Galgendu mengatakan jumlah paket yang di bagikan seluruhnya ada 400 paket sembako. Dimana 309 paket di bagikan di hari pertama dan 100 paket sembako lagi di bagikan pada hari ke 2.
“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kepada warga sekitar Keraton Surakarta khusunya warga Ndalem Purwohamijayan”, ujarnya.
Pada bagian lain menurut Budayawan ini Kegiatan utamanya untuk nguri-nguri, menjaga, memelihara dan memperkuat apa yang pernah di amanatkan almarhum PB XII. Dimana PB XII memberikan amanat yang bunyinya cari orang-orang yngg memiliki niat tulus dan jujur untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa. Pertemukajn mereka untuk membahas kewibawaan serta martabat bangsa negara.
“Dawuh Sinuhun itulah yang kemudian menjadikan lahirnya GMRI dimana bersama sejumlah tokoh tanah air yakni PB XII, mantan presiden Almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sriku Sripapanyan, Cokorde gede agung Ida setiyase dan ia sendiri lalu menyelenggarakan acara renungan suci sumpah palapa di berbagai daerah tahun 2004.
Dalam acara itulah kemudian PB XII memberikan nama kegiatan Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia.
“Rekonsiliasi artinya memperkuat kembali wadah bangsa Indonesia yang memiliki sistem guna mencapai cita-cita perdamaian dan terhindar dari berbagai konflik yang menjurus ke perpecahan anak bangsa”, ujarnya.
Ditambahkannya sebagai sebuah kebetulan yang luar biasa sebab kegiatan GMRI bersamaan dengan jelang peringatan berdirinya Keraton Surakarta. Yang tahun ini akan jatuh pada 15 Agustus 2022.
Di hari ke 2 kegiatan GMRI akan menggelar kegiatan utama bertema Pesan Spiritual Bangkitnya Nusantara. Tonggak Awal Persaudaraan. Spiritual Bangsa-Bangsa di Dunia. (Oe)
Komentar