INDONNESIANEWS (Solo)–Material pembangunan Masjid Sriwedari Solo di ambil oleh vendor dari lokasi pembangunan Masjid Sriwedari Solo.
Sementara alasan vendor mengambil material karena panitia pembangunan masjid belum membayar.
Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo, Farid Sunarto, membenarkan adanya pengambilan sejumlah material proyek masjid tersebut sejak beberapa hari terakhir.

“itu memang masih punyanya vendor atau supplier material. PT Wika sudah memberi tahu panitia bahwa sebagian material diambil vendor karena kami belum membayar”, ujarnya.
Beberapa material yang diambil atau ditarik oleh vendor, menurut Farid, ada granit, andesit, marmer, dan box culvert untuk saluran air.
Material-material yang ditarik tersebut, menurut Farid, dibawa kembali ke toko atau gudang para vendor atau penyedia barang. Perjanjian pengerjaan Masjid Sriwedari dimulai Oktober 2018. Sejak itu material pembangunan terus berdatangan ke lokasi.
Kemudian ada surat tentang penarikan material granit pada 4 Juli 2022.
Masih Milik Vendor
Farid menilai pengambilan material proyek pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo sah dan bisa dipertanggungjawabkan, karena memang milik vendor. Apalagi kontraktor sudah memberi tahu pengambilan material itu kepada panitia.

“Jadi yang mengizinkan itu PT Wika. Itu punyanya Wika kan, Wika kerja sama dengan vendor. Kemudian karena mau diambil, Wika memberi tahu panitia. Tentu panitia ya mangga. Itu sah karena belum masuk hitungan capaian 80 persen,” paparnya.
Sementara itu Pembina Forum Komunikasi Sriwedari (Foksri) Solo DR BRM Kusumo Putra SH MH yang menyaksikan pengambilan material pembangunan Masjid Sriwedari meminta Pemkot Solo untuk segera mengambil langkah-langkah yang jelas dan profesional guna menyelesaikan pembangunan Masjid Sriwedari Solo.
“Jangan dibiarkan mangkrak lebih lama lagi seperti ini, yang nantinya Masjid Sriwedari bisa menjadi salah satu Masjid kebanggaan bagi warga Solo dan menambah icon Kota Solo”, ujarnya (Oe)