oleh

Miris Sejak Joglo Sriwedari di Rubuhkan Pekerja Seni Kehilangan Tempat Berkreasi

INDONNESIANEWS (Solo)­–Miris dan Memprihatinkan itulah yang di alami Joglo Sriwedari saat ini.  Salah satu icon khususnya di bidang kesenian di Kota Solo tersebut sejak dirobohkan beberapa tahun yang lalu tidak bisa di pakai lagi oleh masyarakat khususnya pekerja seni dengan alasan akan di bangun lebih bagus lagi oleh Pemkot Solo.

Saat ini pekerja senipun berharap Pemkot Solo segera menyelesaikan Pembangunan kawasan Sriwedari agar mereka bisa kembali berkreasi.

Menurut Pembina Forum Komunikasi Sriwedari (Foksri) DR. BRM Kusumo Putro SH MH, Kota Solo tidak Punya lagi bangunan joglo sebesar seperti Joglo Sriwedari yang bisa bebas dipakai dan digunakan oleh masyarakat umum untuk Berbagai Aktifitas Seni dan Budaya serta untuk Aktifitas Usaha.

‘Sejak Joglo Sriwedari tidak ada lagi maka bebergai Kegiatan Seni Budaya baik Seni Pertunjukan, Seni Music maupun Seni Rupa seperti tempat Latihan Tari Tradisional / Contemporer, Dance, Fashion Show, Seni Lukis, Teater, Latihan Wayang orang untuk anak – anak , Dolanan Anak, latihan dan Pentas Music Keroncong, Music Atraktif, Tempat latihan Batik Carnival, usaha PKL sektor Kuliner dan Kegiatan Masyarakat Kota solo lainnya praktis menghilang”, ujarnya.

Di tambahkannya di kota solo ada dua rumah joglo besar dan megah yaitu di Balaikota Solo dan Taman Budaya Jawa Tengah ( Milik Provinsi ) tapi Keduanya tidak boleh dipakai sembarangan, Bebas, Gratis dan Umum untuk segala Kegiatan Masyarakat 24 jam seperti di Joglo Sriwedari.

Selain itu walaupun di setiap Kalurahan dan Kecamatan ada Rumah Joglo Kecil-kecil tapi itupun juga tidak bisa dipakai sembarangan kegiatan, Bebas dan Umum 24 jam seperti di Joglo Sriwedari.

Kusumo prihatin sebab sebagai kota seni dan budaya Kota Solo sebagai Punjering Budaya Jawa, sangat Ironis dan memprihatinkan sekali hingga saat ini tidak punya Rumah JOGLO yang Besar dan megah Sebagai salah satu Simbol Budaya Jawa khususnya di Kota Solo dan di Jawa Tengah pada umumnya.

“Semoga Pemkot Solo juga memikirikan untuk membangun rumah joglo yang besar dan megah yang bisa dipakai oleh Warga Kota Solo untuk berbagai Kegiatan Seni dan Budaya baik Seni Pertunjukan maupun Seni Rup, Seni Music serta sebagai tempat Berkreasi dan Berkegiatan lainnya bagibwarga Kota Solo yang Gratis dan Bebas dipakai oleh Umum dan Dibuka 24 jam seperti di Joglo Sriwedari di masa lalu”, ujarnya. (Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *