INDONNESIANEWS (Solo)–Keluarga prajurit TNI Sertu bernama Marctyan Bayu Pratama bertemu Panglima TNI Jendral Andika Perkasa, Senin (11/07/2022). Hal ini setelah seorang ibu asal Solo bernama Sri Rejeki mencari kebenaran atas kematian anaknya seorang prajurit ini. Hak itu idisampaikan kuasa hukum ibu korban, Asri Purwanti
” Beliau bapak panglima menyampaikan kasus ini dikawal sampai selesai. Dan hingga benar benar sesuai fakta, ” ujarnya saat dikonfirmasi.
Kasus kematian diduga kekerasan ini panglima menjanjikan akan diperbaiki dan dilengkapi. Karena ada yang berbeda keterangan atas perkara kematian ini. Termasuk menyanggupi tambahan berita acara pemeriksaan terhadap ibu korban.
” Terkait keadaan sebenarnya di Papua sana secara runtut. Dan seperti yang kami sampaikan dalam pengaduan. Baik masalah itu masalah komunikasi dengan anaknya terkait hutang serta keluhannya.”
“Hingga terakhir video call dengan keluarga hingga diketahui meninggal dunia. Termasuk kabar didengar keluarga kasus kematian diplesetkan menjadi tuduhan memasok senjata,” ujarnya.
Asri menambahkan, karena Ini murni kasus penganiayaan. “Beliau panglima menyampaikan kami tidak ada kata maaf dalam hal apapun yang membuat prajurit meninggal.”
Dengan begitu panglima TNI memberikan keamanan bagi keluarga atas keberanian melaporkan ini. Justru ini dilakukan untuk mengungkap kebenaran dan memperbaiki para prajurit. Keluarga juga meminta supaya media juga mendapat jaminan keamanan karena ikut membantunya.
” Justru tidak perlu takut dlaam menyampaikan hal hal kebenaran, pesannya,” tirunya.
Semua tuntutan kerugian atas masa depan anaknya dan kerugian telah diberikan. Sekaligus berpesan supaya ditabung. Yang disampaikan panglima ini membuat keluarga tenang sekaligus ibunya. ” Kita masih diruang transit panglima TNI, ” ujarnya (Bud/Oe)