Dua Anggota Khilafatul Muslimin Provokator Kerusuhan Ditangkap

oleh
Khilafatul Muslimin. Foto Ist

INDONNESIANEWS (Lampung)–Polresta Bandar Lampung menangkap dua orang simpatisan Khilafatul Muslimin pasca kericuhan di depan Kantor Pusat Khilafatul Muslimin, Jalan WR. Supratpam, Bumi Waras, Bandar Lampung.

Berdasarkan informasi kedua orang itu yakni inisial HN dan SK. Mereka ditahan di Polresta Bandar Lampung diduga menjadi provokator dan melawan petugas saat penangkapan petinggi Khilafatul Muslimin.

Saat dikonfirmasi Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan belum bisa memberikan keterangan.

“Nanti kalau sudah gelar saya kabari lagi, saya kan baru serah terima jabatan, jadi perlu izin pimpinan dulu,” ujarnya melalui via telepon, Minggu, 12 Juni 2022.

Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan antara anggota Khilafatul Muslimin dengan aparat gabungan di depan kantor Khilafatul Muslimin Kota Bandar Lampung usai penggeledahan.

Kericuhan itu terjadi, diduga lantaran mereka tidak terima dua pengurus Khilafatul Muslimin diamankan oleh pihak kepolisian saat keduanya akan dibawa petuas menuju ke mobil polisi.

Sementara itu, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mendorong MUI Pusat membuat fatwa larangan ajaran Khilafatul Muslimin menyesatkan dan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dengan adanya larangan dan fatwa dari MUI diharapkan para anggota Khilafatul Muslimin bertaubat, bersedia mencabut baiat dan ikrar setia kembali kepada NKRI,” ujarnya, Minggu, 12 Juni 2022.

Tak hanya itu, ia medorong agar tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan keagamaan Masyarakat (PAKEM) Kejaksaan Agung maupun di Lampung tetap mengawasi peredaran aliran kepercayaan dan keagamaan kelompok Khilafatul Muslimin juga ormas lainnya.

Ken menjelaskan, organisasi Khilafatul Muslimin merekrut dari satu keluarga ke keluarga lainnya.

“Jadi misalnya minggu ini di rumahnya Si A, minggu depannya lagi di rumah Si B, dan selalu mengajak keluarga baru,” tambahnya.

Ken berpendapat, Khilafatul Muslimin sebenarnya merupakan neo NII atau NII gaya baru yang ingin mencoba pasar yang lebih luas dengan konsep Khilafah. Ini dibuktikan pada tiap anggota yang bergabung dengan Khilafatul Muslimin akan menjalani pembaiatan terlebih dahulu.

“Langkah Kepolisian tangkap petinggi Khilafatul Muslimin sudah Tepat. Jangankan kepada keluarga, dengan suami saja, ketika seorang istri sudah dibaiat, dia akan lebih taat pada pimpinannya, pada Abdul Qodir Baraja,” ujarnya. (Sumber Lampost.Co/Oe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.