oleh

Khawatir Alami Kematian Massal, Peternak Itik di Amuntai HSU Ini Jual Ternaknya Dengan Harga Murah

INDONNESIANEWS (Banjarmasint)–Dua minggu terakhir kandang itik milik Anita dibiarkan kosong.

Peternak itik di Desa Simpang Tiga Kecamatan Amuntai Selatan ini khawatir itik mati mendadak secara massal.

Kekhawatiran itu muncul setelah, selama lima hari itik berkurang drastis nafsu makan.

Tak hanya itu, selama tiga hari setelah tak makan itik juga tidak mau bertelur. Hingga akhirnya dijual kepada penjual yang menjual itik potong dalam jumlah banyak.

Dijual dengan harga yang lebih murah biasanya harganya Rp 57 ribu perekor namun kali ini dijual dengan harga Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu perekor.

“Tidak mengapa dibeli dengan harga yang lebih murah karena khawatir  mati mendadak, ada peternak lain yang mengalami mati mendadak dari ratusan tersisa puluhan ekor saja,” ujarnya.

Anita menjual itik betina sekitar 500 ekor dan itik pejantan sebanyak 150 ekor. Dan saat ini menyisakan beberapa itik alabio dan itik terati serja itik japun dipilih yang kondisinya sehat dan tetap mau makan namun hanya puluhan.

“Hari ini kami masukkan 30 ekor itik ke kandang, percobaan apakah bisa sehat atu tidak,” ujarnya.

Selama adanya penyakit yang tidak diketahui penyebabnya ini Anita mengaku belum ada kunjungan dari penyuluh peternakan untuk memberikan informasi mengenai penyakit yang terkena pada itik. (sumber banjarmasin post.co.id/Oe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *