Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Bupati Klaten Sri Mulyani, saat mendatangi seorang anak di Klaten Jawa Tengah yang di diagnosa menderita penyumbatan selaput otak. (Foto Diskominfo Klaten)
INDONNESIANEWS (Klaten)–Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi seorang anak di Klaten Jawa Tengah yang di diagnosa menderita penyumbatan selaput otak.
Mensos didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani mengunjungi kediaman Richei Wiputra, Jum’at Malam (20/05/2022) di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi.
Mensos Risma menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh orang baik yang sudah memberikan bantuan kepada Richei melalui sebuah situs online sehingga bisa terkumpul donasi sejumlah Rp.70,851.486.
Mensos Tri Rismaharini saat menyerahkan Donasi dari masyarakat sebesar Rp. 70.851 juta (Foto Diskominfo Klaten)
Risma mengaku mendapatkan informasi mengenai Richei melalui media, sehingga ia bisa datang secara langsung melihat kondisi Richei.
Ia menyampaikan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia memberikan alat bantu kursi untuk cerebral palsy.
“Jadi kursi ini bisa untuk tidur, untuk duduk bahkan bisa untuk berdiri jika kuat. Kemensos juga memberikan bantuan usaha (untuk ayah Richei bekerja dirumah),” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Kemensos juga memberikan bantuan ternak untuk menambah pemasukan keluarga Richei.
“Jadi nanti kita (Kemensos) monitoring tapi kalau teman-teman kitabisa.com akan mendampingi selama 10 bulan,” jelasnya
Ia juga menjelaskan bahwa apabila masih ada bantuan masuk melalui kitabisa.com untuk Richei, masih diterima.
“Kita harus bisa tetap bertahan, saya berharap kepada tetangga dan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten bosa memberikan dukungan terutama kekuatan untuk keluarga Richei. Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi Kemensos,” terang Risma.
Kemudian Mensos Tri Rismaharini didamping Bupati Klaten menyerahkan bantuan sekaligus meninjau kediaman yang ditempati oleh Richei.
Sementara Kakak Richei, Birgita Stevani (19) memaparkan bahwa Richei sudah menderita penyakit penyumbatan selaput otak sejak berusia 1,5 tahun.
Ia mengaku semenjak ibunya meninggal tiga tahun lalu, ia yang merawat Richei karena sang ayah bekerja sebagai buruh bangunan.
“Besok karena sudah mau masuk kuliah, Bapak akan usaha dirumah, jadi nanti yang mengurus Richei adalah Bapak,” jelasnya.
Ia mengaku terimakasih dengan adanya perhatian dari Kemensos, Pemerintah Daerah dan donatur yang sudah memberikan bantuan untuk Richei.
“Pastinya terimakasih banyak sudah dibantu,”pungkasnya. (Oe)