INDONNESIANEWS–Dua penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan kereta kelinci di Jalan Andong – Nogosari tepatnya di Dukuh Tegalrejo, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (11/5/2022) pada pukul 10.20 WIB.
Ihwal korban meninggal dunia dalam kecelakaan kereta kelinci tersebut dijelaskan oleh Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo.
“Kejadian tersebut dilaporkan ke kami pada hari yang sama pukul 10.50 WIB. Untuk kendaraan yang terlibat adalah Isuzu Truk Box modifikasi, bernomor polisi H-1439-SMG. Ini kecelakaan tunggal,” terang Ipda Budi.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan selain dua korban meninggal dunia, ada pula tiga orang yang mengalami luka ringan. Budi menjelaskan identitas kedua korban meninggal sama-sama berasal dari Dukuh Cepoko, Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
“Yang meninggal dunia atas nama Ida Kumala Sari, perempuan berumur 30 tahun, mengalami luka patah tulang belakang. Kemudian yang kedua bernama Tama, anak laki-laki berumur 4 tahun. Ia juga mengalami luka patah tulang leher,” jelasnya.
Selanjutnya, Budi menjelaskan ketiga korban luka ringan salah satunya adalah pengemudi kereta kelinci yang bernama Purwadi, 60, dan beralamat sama di Dukuh Cepoko. Ia menjelaskan belum menemukan SIM A milik pengemudi.
Mengangkut 22 Penumpang
Ipda Budi mengatakan Purwadi mengalami luka di kaki kanan dan kiri. Saat ini, ia melanjutkan, pengemudi kereta kelinci maut tersebut dirawat di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali. Kemudian dua korban luka ringan lainnya adalah penumpang anak-anak.
“Yang pertama bernama Danu Irawan, anak laki-laki berumur enam tahun. Dia mengalami luka rahang dan kepala. Kemudian Janet, anak laki-laki berumur tujuh tahun, luka pada rahang. Keduanya dirawat di RS Waras Wiris Andong,” jelasnya.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan kronologi kereta kelinci maut tersebut saat mengalami kecelakaan. Kereta kelinci yang mengangkut 22 penumpang tersebut berjalan dari arah utara ke selatan atau dari Sempu ke jalan kampung.
“Sesampai di TKP [Tempat Kejadian Perkara], kereta mengalami kerusakan mesin. Kemudian didorong sebagian penumpang, kemudian setelah mesinnya hidup malah melaju tak terkendali,” kata dia.
Budi menduga hal tersebut mengakibatkan pengemudi tidak dapat menguasai kendaraan sehingga kendaraan oleng ke kanan dan terguling di perkebunan warga yang berada di sebelah kanan jalan. (sumber solopost)
Komentar