Larangan Ekspor CPO Sudah Ngefek ke Harga Minyak Goreng?

oleh

INDONNESIANEWS–Harga minyak goreng curah terpantau masih tinggi usai 2 pekan pemerintah melarang ekspor CPO cs sejak 28 April. Di Pasar Mampang Prapatan dan Pasar Tebet Barat, minyak goreng curah dibanderol di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kilogram.

“Masih sama kaya kemarin, per kilonya masih Rp 22.000,” Kata Iwan, pedagang sembako di Pasar Mampang Prapatan kepada detikcom, Senin (9/5/2022). Iwan mengaku terpaksa menjual minyak di atas HET karena tingginya harga yang dijual agen. Selain itu pasokan minyak goreng curah sudah semakin menipis.

“Di sini belum ngerasain ada subsidi. Kita beli dari agen Rp 18.000 per kilo,” katanya. Pedagang di Pasar Mampang Prapatan mengaku tidak pernah mendapatkan subsidi minyak goreng curah yang diberikan pemerintah.

Mastur, pemilik toko sembako di Pasar Tebet Barat memberi penjelasan yang sama. Menurut Mastur program subsidi minyak goreng curah belum pernah ia rasakan.

Di Pasar Tebet Barat minyak goreng curah dijual antara Rp 20.000-Rp 22.000 per kilo. “Kalo di sini rata-rata Rp 20.000 sampai Rp 22.000. Tapi itu juga jarang yang jual,” imbuhnya.

Mastur menambahkan jika kebijakan larangan ekspor CPO cs belum berhasil menurunkan harga minyak goreng curah. Menurutnya banyak pedagang memilih menjual minyak goreng kemasan karena perbedaan harga yang tidak terlalu jauh.

“Kan bedanya nggak seberapa sama yang kemasan, terus kualitasnya juga bagusan minyak kemasan,” katanya. Karena alasan tersebut banyak pedagang di Pasar Tebet Barat tidak menyetok minyak goreng curah sejak lama. (detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.